Pages

Kamis, 14 April 2011

Kepanitiaan

Semakin malam semakin hangat. Itulah yang terjadi. Ngobrol sana sini dengan teman-teman kos terkait pengalaman mereka berorganisasi sampai menyinggung masalah kepanitiaan yang tidak berjalan efektif, malah bisa dikatakan menyiksa ketua pelaksanannya. Terus siapakah yang salah jika kepanitiaannya seperti itu???Disini kita tidak akan membicarakan siapa yang salah siapa yang benar. Saya hanya ingin berbicara bagaimana menurut saya kepanitiaan itu di bentuk.
Dalam pembentukan kepanitian terdapat ketua pelaksana di bantu oleh sekertaris pelaksana, bendahara pelaksana dan beberapa koordinator divisi yang diperlukan. Nah biasanya dalam kepanitiaan itu yang tidak jalan adalah SDM dibagian divisi-divisi tersebut sehingga kinerja kepanitiaan terhambat. Menurut saya ada beberapa kesalaha yang dilakukan ketika membentuk kepanitiaan, yaitu jarang dalam membentuk kepanitiaan itu melibatkan koordinator divisi, sehinnga koordinator divisi kadang tidak tahu siapa personal yang yang di posting ke dalam divisinya. Pertanyaannya, seharusnya bagaimana???Secara harfiah, koordinator divisi itu bertanggung jawab atas kinerja staf divisinya kepada ketua pelaksanana. Dan jika melihat seleksi dalam perusahaan untuk karyawan, perusahaan biasanya melakukan wawancara sebanyak dua kali, yang pertama oleh bagian personalia dan yang kedua wawancara atasan langsung (manajer divisi yang membutuhkan karyawan). Wawancara atasan langsung ini dilakukan agar para manajer ini bisa mengetahui kemampuan stafnya secara langsung. Hal itu lah yang seharusnya bisa dilakukan dalam perekrutan panitia, walau tanpa wawancara yang ribet atau bertele-tele, paling tidak kita memberikan kebebasan untuk para koordinator divisi menentukan dan memilih orang-orang yang cocok dengannya. Hal ini perlu dilakukan karena para koordinator divisilah yang akan bekerja dengan mereka, sehingga tanggung jawab staf divisi ada ditangan koordinator divisi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar